Senin 3 Agustus 2015,
BPS Provinsi Maluku Utara kembali melaksanakan jumpa pers. Kali ini membahas
tentang perkembangan indeks harga konsumen
dan inflasi Kota Ternate bulan Juli,
perkembangan nilai
tukar petani
bulan Juli,
perkembangan
ekspor impor bulan Juni, perkembangan
wisatawan dan tingkat
penghunian kamar
(TPK) bulan Juni 2015, perkembangan industri manufaktur Maluku Utara triwulan
II 2015 dan produksi cabai besar, cabai rawit dan bawang merah Maluku Utara
2014. Acara ini dipimpin langsung oleh
Kepala BPS Provinsi Maluku Utara, M. Habibullah, S.Si, M.Si dan dihadiri oleh
sejumlah perwakilan dari instansi pemerintah serta wartawan media cetak maupun
media elektronik di Maluku Utara.
Pada bulan Juli
2015, Kota Ternate kembali mengalami Inflasi,
yaitu sebesar 0,90 persen dengan
indeks harga konsumen 124,78, sedangkan Nasional
mengalami inflasi sebesar 0,93
persen dengan indeks harga konsumen 121,26.
Inflasi Kota ternate Juli 2015 menurut
pengeluaran adalah sebagai berikut: kelompok bahan makanan 0,91 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 2,34 persen;
kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,04 persen; kelompok sandang 1,15 persen; kelompok kesehatan 0,00
persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,95 persen; serta kelompok
transpor, komunikasi dan jasa keuangan 1,71 persen. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga antara lain: : beras, daging sapi,
cakalang segar, kembung/gembung, cakalang asap, telur ayam ras, kangkung, lemon
cina, teh, rokok, rokok kretek, rokok kretek filter, blus wanita, tarif uang
sekolah SMP dan tarif angkutan udara.
Sementara itu komoditas yang mengalami penurunan
harga antara lain: malalugis/sorihi, cabai merah, cabai rawit, bawang merah, bawang putih,
baju muslim anak dan baju anak stelan.
Berdasarkan hasil pemantauan
harga-harga pedesaan di kabupaten se-Provinsi Maluku Utara, NTP Juli 2015 sebesar 101,51
persen mengalami peningkatan 0,29 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya (Juni 2015), yang sebesar 101,22. Menurut subsektornya, Nilai Tukar Petani Pangan
(NTPP) tercatat sebesar 106,37 (naik 0,34 persen); Nilai Tukar Petani Hortikultura (NTPH) 103,55 (turun 0,67 persen); Nilai Tukar Petani Tanaman
Perkebunan Rakyat (NTPR) 94,47 (naik 0,62 persen); Nilai Tukar Petani Peternakan (NTPT) 110,82 (naik 0,18 persen); dan untuk Nilai Tukar
Perikanan (Nelayan
dan Pembudidaya Ikan/NTNP) sebesar 102,32 (naik 1,52 persen) dimana untuk Nilai Tukar Nelayan (NTN)
sebesar 101,55 (naik1,58 persen) dan
Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) sebesar 110,41 (naik 0,97 persen). Inflasi pedesaan Maluku Utara pada Juli 2015 sebesar 0,89 persen yang disebabkan oleh
naiknya indeks pada seluruh kelompok pengeluaran.
Pada bulan Juni 2015, Maluku Utara melakukan ekspor komoditi Kopra
ke Philipina dengan nilai ekspor sebesar US$1,50 juta. Nilai ekspor ini mengalami peningkatan sebesar 11,13 persen dibanding bulan
Mei 2015 sebesar US$1,35 juta. Secara kumulatif ekspor Maluku Utara Januari-Juni 2015
sebesar US$4,14 juta terjadi penurunan
sebesar 83,70 persen dibanding Januari-Juni 2014 sebesar US$25,41 juta sementara volume ekspor Maluku Utara Januari-Juni 2015 sebesar 8,45 ribu ton terjadi penurunan sebesar 98,71
persen dibandingkan dengan volume ekspor Januari-Juni 2014 sebesar 652,80 ribu ton. Pada
Juni 2015 Maluku Utara
tercatat melakukan impor plastik dan barang dari plastik, karet dan barang
dari karet, Kertas dan kertas karton, Kaca dan barang dari kaca, barang dari
besi atau baja, mesin dan pesawat mekanik, mesin dan peralatan listrik serta
bagiannya, kendaraan selain yang bergerak di atas rel, alat dan aparat
optik fotografi sinematografi, dan perabot rumahtangga
sebesar US$3,15 juta dari Tiongkok.
Dari sisi Pariwisata, Wisatawan
Mancanegara (Wisman) yang datang di Maluku Utara dan menggunakan fasilitas
akomodasi pada bulan Juni 2015 sebanyak 16 orang atau tidak
mengalami perubahan dibanding
jumlah Wisman Mei 2015 yang
sebanyak 16 orang. Sedangkan
jumlah Wisatawan Nusantara (Wisnus) pada bulan Juni
2015 tercatat
sebanyak 8.950 orang atau turun sebesar
14,75
persen dibanding
jumlah Wisnus Mei 2015 yang sebanyak 10.498 orang. Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel/Akomodasi di Provinsi
Maluku Utara pada Juni 2015 mencapai rata-rata 40,65 persen atau naik sebesar 1,36 poin bila dibandingkan TPK Mei 2015 yang sebesar 39,29 persen.
Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan
sedang triwulan II tahun 2015 naik sebesar 5,42 persen dari triwulan I tahun
2015 (q-o-q), sementara apabila dibandingkan dengan triwulan yang sama pada
tahun sebelumnya (y-o-y) naik sebesar 21,79 persen yang mana semua jenis industri
manufaktur mengalami kenaikan, yaitu Industri Furnitur sebesar 7,77 persen, dan Industri Alat Angkutan lainnya
sebesar 0,98 persen.
Pertumbuhan
produksi industri manufaktur mikro dan kecil triwulanan (y-on-y) pada
triwulan II tahun 2015 naik sebesar 19,87 persen dari triwulan II tahun 2014. Jenis-jenis industri
manufaktur mikro dan kecil yang mengalami kenaikan pada triwulan II tahun 2015
dari triwulan II tahun 2014, adalah:
- Pakaian Jadi, naik 40,09
persen
- Pengolahan Lainnya, naik 37,98 persen
- Minuman, naik 37,75 persen
- Barang Logam, Bukan Mesin dan
Peralatannya, naik 36,87 persen
- Logam Dasar, naik 24,58 persen
- Makanan, naik 21,71 persen
- Alat Angkutan Lainnya, naik 12,15
persen
- Barang Galian Bukan Logam, naik 9,59
persen
- Furnitur,
naik 8,45 persen
- Kayu, Barang dari Kayu, Barang
dari Kayu dan Gabus, dan Barang Anyaman, naik 3,95 persen
Sedangkan jenis industri
manufaktur mikro dan kecil yang mengalami penurunan pada triwulan II tahun 2015
dari triwulan II tahun 2014 hanya industri tekstil sebesar 87,88 persen.Sementara untuk produksi cabai besar, cabai rawit dan
bawang merah di Maluku Utara tahun 2014 semuanya mengalami kenaikan produksi
masing-masing 266,78 persen, 517,42 persen dan 76.61 persen.
Produksi cabai besar Maluku Utara tahun 2014
sebesar 4.130 ton, mengalami kenaikan yang sangat signifikan sebesar 3.004 ton
(266,78 persen) dibandingkan
Angka Tetap (ATAP) tahun 2013. Kenaikan produksi terjadi karena luas panen
mengalami peningkatan yaitu seluas 350 hektar (82,35 persen) sedangkan
produktivitas juga mengalami peningkatan yang signifikan sebesar 2,68 ton per hektar (101,09 persen).
Produksi cabai rawit Maluku Utara tahun 2014
sebesar 5.174 ton, mengalami peningkatan yang sangat signifikan sebesar 4.336 ton
(517,42 persen) dibandingkan
Angka Tetap (ATAP) tahun 2013. Kenaikan produksi terjadi karena luas panen
mengalami peningkatan yang sangat signifikan yaitu seluas 792 hektar (144,00
persen), dan juga terjadi peningkatan produktivitas sebesar 2,34 ton per hektar
(153,65 persen).
Produksi umbi bawang merah dengan daun tahun 2014
sebesar 219 ton, mengalami peningkatan sebanyak 95 ton (76,61
persen) dibandingkan
pada tahun 2013. Peningkatan produksi disebabkan naiknya luas panen yang sangat
signifikan sebesar 141 hektar atau sebesar 108,46 persen, meskipun
produktivitas mengalami penurunan sebesar 0,14 ton per hektar (14,93 persen).